Apa itu Tabel Alkali Food?
Tabel Alkali Food adalah daftar makanan yang dikategorikan berdasarkan keasaman dan kealkalinitasannya. Makanan yang dikategorikan sebagai alkali berarti memiliki pH yang lebih tinggi dari 7, sementara makanan yang dikategorikan sebagai asam berarti memiliki pH yang lebih rendah dari 7.
Manfaat Makanan Alkali
Makanan alkali diketahui berkontribusi positif pada kesehatan tubuh. Makanan ini diketahui dapat membantu menjaga keseimbangan pH tubuh, meningkatkan energi, mengurangi risiko penyakit kronis, seperti osteoporosis, dan membantu menjaga berat badan yang sehat.
Contoh Makanan Alkali
Ada banyak makanan yang dikategorikan sebagai alkali, termasuk buah-buahan seperti alpukat, apel, dan pisang, sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel, serta biji-bijian seperti beras merah, quinoa, dan kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kacang almond.
Makanan Asam
Makanan yang dikategorikan sebagai asam termasuk daging, produk susu, gula, dan makanan olahan. Meskipun makanan asam juga diperlukan oleh tubuh, terlalu banyak konsumsi makanan asam dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH tubuh dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Cara Menggunakan Tabel Alkali Food
Cara termudah untuk menggunakan Tabel Alkali Food adalah dengan menambahkan lebih banyak makanan alkali ke dalam diet Anda. Cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan asam dan menggantinya dengan makanan alkali seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian.
Perlu Diperhatikan
Meskipun makanan alkali diketahui memiliki manfaat kesehatan yang baik, tidak ada satu pun makanan yang dapat memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Penting untuk memiliki diet yang seimbang dan mencakup berbagai jenis makanan yang sehat.
Penutup
Tabel Alkali Food dapat menjadi panduan untuk membantu Anda memilih makanan yang lebih sehat dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Dengan menambahkan lebih banyak makanan alkali ke dalam diet Anda, Anda dapat meningkatkan energi, mengurangi risiko penyakit kronis, dan menjaga berat badan yang sehat.
Sumber
https://www.medicalnewstoday.com/articles/319622