Pendahuluan
Pada praktikum kimia kali ini, kami akan melakukan percobaan mengenai asam basa dengan menggunakan kertas lakmus. Asam dan basa merupakan konsep dasar dalam kimia yang sangat penting untuk dipahami. Kertas lakmus, yang berfungsi sebagai indikator pH, akan digunakan untuk mengetahui apakah larutan yang diuji bersifat asam atau basa.
Metode
Pada percobaan ini, kami menggunakan beberapa bahan seperti kertas lakmus, asam sulfat, natrium hidroksida, dan air. Pertama-tama, kami menyiapkan tiga tabung reaksi yang masing-masing berisi air, asam sulfat, dan natrium hidroksida. Kemudian, kami meneteskan kertas lakmus ke dalam masing-masing tabung reaksi.
Percobaan Pertama
Pada percobaan pertama, kami meneteskan kertas lakmus ke dalam tabung reaksi yang berisi air. Hasilnya, kertas lakmus tetap berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa air bersifat netral.
Percobaan Kedua
Selanjutnya, kami meneteskan kertas lakmus ke dalam tabung reaksi yang berisi asam sulfat. Hasilnya, kertas lakmus berubah menjadi merah. Hal ini menunjukkan bahwa asam sulfat bersifat asam.
Percobaan Ketiga
Pada percobaan ketiga, kami meneteskan kertas lakmus ke dalam tabung reaksi yang berisi natrium hidroksida. Hasilnya, kertas lakmus berubah menjadi hijau. Hal ini menunjukkan bahwa natrium hidroksida bersifat basa.
Analisis Hasil
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kertas lakmus dapat digunakan sebagai indikator pH untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam atau basa. Kertas lakmus akan berubah warna menjadi merah jika larutan yang diuji bersifat asam, hijau jika bersifat basa, dan tetap biru jika bersifat netral.
Kesimpulan
Praktikum kimia mengenai asam basa dengan kertas lakmus ini telah berhasil dilakukan. Percobaan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dasar asam dan basa serta penggunaan kertas lakmus sebagai indikator pH. Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih mudah menentukan pH larutan dan mengetahui sifat kimia suatu zat.