Apa itu PPM?
PPM adalah singkatan dari “Parts Per Million” atau “Bagian Per Juta” dalam Bahasa Indonesia. Dalam kimia, satuan PPM digunakan untuk mengukur kadar suatu zat dalam suatu campuran atau larutan. Cara menghitung PPM adalah dengan membagi jumlah bagian dari zat tersebut dengan jumlah total bagian dalam campuran, kemudian dikalikan dengan 1 juta.
Contoh Penggunaan PPM
Misalnya, jika terdapat 10 gram garam dalam 1 liter air, maka jumlah bagian garam adalah 10 gram, sedangkan jumlah total bagian dalam campuran adalah 1000 gram (1 liter = 1000 mL = 1000 gram). Maka, kadar garam dalam air tersebut adalah 10/1000 x 1.000.000 = 10.000 PPM.
Pengaruh PPM dalam Kimia
PPM sangat penting dalam kimia karena dapat menentukan kualitas dan keamanan suatu produk. Misalnya, dalam industri makanan dan minuman, kadar bahan kimia tertentu seperti pewarna, pengawet, dan pemanis harus dikendalikan agar tidak melebihi batas PPM yang ditentukan oleh badan pengawas kesehatan. Jika melebihi batas PPM tersebut, maka produk tersebut dianggap tidak aman untuk dikonsumsi.
Contoh Penerapan PPM dalam Industri
Sebagai contoh, badan pengawas kesehatan di Indonesia menetapkan batas maksimum PPM untuk pewarna makanan tertentu adalah 100 PPM. Jika kadar pewarna dalam suatu produk makanan melebihi 100 PPM, maka produk tersebut tidak diperbolehkan beredar di pasaran dan harus ditarik kembali.
Kesimpulan
Dalam kimia, PPM digunakan untuk mengukur kadar suatu zat dalam suatu campuran atau larutan. PPM sangat penting dalam menentukan kualitas dan keamanan suatu produk, terutama dalam industri makanan dan minuman. Semua industri harus mengikuti batas PPM yang ditentukan oleh badan pengawas kesehatan untuk menjaga kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan.