Apa Itu Cracking Kimia Dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Example Of Cracking In Chemistry dwnloadsmart
Example Of Cracking In Chemistry dwnloadsmart from dwnloadsmart.weebly.com

Cracking kimia atau sering disebut dengan nama lengkap “thermal cracking” adalah proses penguraian senyawa hidrokarbon yang lebih panjang menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek dengan menggunakan panas dan tekanan tinggi.

Bagaimana Proses Cracking Kimia Terjadi?

Proses cracking kimia terjadi pada tahap pembuatan bahan bakar minyak atau petrokimia. Senyawa hidrokarbon yang lebih panjang dipanaskan hingga mencapai suhu 450-550 derajat Celsius dan diberikan tekanan yang tinggi. Akibatnya, senyawa hidrokarbon tersebut terurai menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek.

Senyawa hidrokarbon yang lebih pendek ini kemudian dipisahkan dan diolah menjadi bahan bakar minyak atau bahan baku untuk bahan kimia lainnya. Proses ini sangat penting karena senyawa hidrokarbon yang lebih panjang sulit untuk digunakan sebagai bahan bakar atau bahan kimia.

Jenis-jenis Cracking Kimia

Terdapat dua jenis cracking kimia, yaitu thermal cracking dan catalytic cracking. Thermal cracking telah dijelaskan di atas, sedangkan catalytic cracking menggunakan katalis untuk mempercepat reaksi penguraian senyawa hidrokarbon menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek.

Catalytic cracking biasanya terjadi pada tahap pembuatan bahan bakar minyak. Katalis yang sering digunakan adalah zeolit atau alumina. Proses ini lebih efisien dan menghasilkan senyawa hidrokarbon yang lebih bersih dibandingkan dengan thermal cracking.

Keuntungan dan Kerugian Cracking Kimia

Keuntungan dari cracking kimia adalah dapat menghasilkan bahan bakar minyak atau bahan kimia yang lebih efisien dan bersih. Selain itu, proses ini juga dapat menghasilkan senyawa hidrokarbon yang lebih pendek dan mudah digunakan sebagai bahan bakar atau bahan kimia.

Namun, cracking kimia juga memiliki beberapa kerugian. Proses ini membutuhkan energi yang sangat besar dan dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, proses ini juga dapat menghasilkan senyawa hidrokarbon yang tidak diinginkan, seperti senyawa hidrokarbon aromatik yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Kesimpulan

Cracking kimia adalah proses penting dalam pembuatan bahan bakar minyak dan bahan kimia. Proses ini bekerja dengan memanaskan senyawa hidrokarbon yang lebih panjang menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek dengan menggunakan panas dan tekanan tinggi. Terdapat dua jenis cracking kimia, yaitu thermal cracking dan catalytic cracking. Meskipun memiliki keuntungan, cracking kimia juga memiliki kerugian seperti penggunaan energi yang besar dan emisi gas rumah kaca.