Kegunaan Deterjen Dan Komposisi Bahan Kimia

Kegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMP from fr.slideshare.net

Pendahuluan

Deterjen merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan kotoran pada pakaian, benda-benda rumah tangga, dan permukaan lainnya. Deterjen tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bubuk, cair, dan tablet. Namun, apakah Anda tahu komposisi bahan kimia yang terkandung dalam deterjen dan apa saja kegunaannya?

1. Tensida

Tensida merupakan bahan kimia yang menjadi komponen utama dalam deterjen. Fungsi utama tensida adalah untuk mengurangi tegangan permukaan air sehingga kotoran dapat terlepas dari permukaan benda yang dibersihkan. Tensida terdiri dari senyawa polar dan nonpolar yang disebut dengan istilah surfaktan. Senyawa polar berfungsi sebagai pengikat kotoran, sedangkan senyawa nonpolar berfungsi sebagai pengemulsi kotoran.

2. Enzim

Enzim merupakan bahan kimia yang digunakan dalam deterjen untuk membantu menguraikan kotoran yang sulit dihilangkan, seperti noda darah, tanah, dan minyak. Enzim bekerja dengan cara mengubah struktur kimia noda tersebut sehingga lebih mudah untuk dihilangkan.

3. Pewangi

Pewangi merupakan bahan kimia yang ditambahkan dalam deterjen untuk memberikan aroma yang menyegarkan pada pakaian dan benda yang dibersihkan. Pewangi tersedia dalam berbagai macam aroma, seperti lavender, bunga mawar, dan lemon.

4. Pengawet

Pengawet merupakan bahan kimia yang ditambahkan dalam deterjen untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur pada produk tersebut. Pengawet yang umum digunakan dalam deterjen adalah methylisothiazolinone (MIT) dan methylchloroisothiazolinone (CMIT).

5. Pengental

Pengental merupakan bahan kimia yang digunakan dalam deterjen untuk membuat produk tersebut lebih kental dan mudah untuk digunakan. Pengental yang umum digunakan dalam deterjen adalah karboksimetilselulosa (CMC) dan garam alginat.

6. Penghilang Busa

Penghilang busa merupakan bahan kimia yang ditambahkan dalam deterjen untuk mengurangi produksi busa yang berlebihan saat mencuci. Penghilang busa yang umum digunakan dalam deterjen adalah polidimetilsiloksan (PDMS).

7. Penghambat Karat

Penghambat karat merupakan bahan kimia yang ditambahkan dalam deterjen untuk mencegah terjadinya karat pada mesin cuci dan benda-benda rumah tangga lainnya. Penghambat karat yang umum digunakan dalam deterjen adalah natrium tripolifosfat.

8. Penghilang Kerak

Penghilang kerak merupakan bahan kimia yang ditambahkan dalam deterjen untuk menghilangkan kerak yang terbentuk pada permukaan benda yang dicuci. Penghilang kerak yang umum digunakan dalam deterjen adalah asam sulfat dan asam fosfat.

9. Pengganti Fosfat

Fosfat merupakan bahan kimia yang digunakan dalam deterjen untuk meningkatkan efektivitas pembersihan. Namun, fosfat juga dapat menyebabkan polusi air dan merusak lingkungan. Oleh karena itu, saat ini banyak deterjen yang menggunakan pengganti fosfat, seperti zeolit dan silikat.

10. Bahan Tambahan

Selain bahan-bahan kimia di atas, deterjen juga dapat mengandung bahan tambahan seperti sodium perkarbonat, sodium tripolifosfat, dan sodium silikat. Bahan tambahan ini digunakan untuk meningkatkan kinerja pembersihan dan memberikan efek yang lebih baik pada pakaian dan benda lainnya.

Kesimpulan

Deterjen merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan kotoran pada pakaian, benda-benda rumah tangga, dan permukaan lainnya. Deterjen terdiri dari berbagai macam bahan kimia, seperti tensida, enzim, pewangi, pengawet, pengental, penghilang busa, penghambat karat, penghilang kerak, pengganti fosfat, dan bahan tambahan lainnya. Dalam penggunaannya, perlu diperhatikan dosis yang dianjurkan dan cara penggunaan yang benar untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.