Laporan Keuangan Kimia Farma 2018: Sekilas Tentang Pertumbuhan Perusahaan Farmasi Ternama Di Indonesia

Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Keuangan from www.kalbe.co.id

Pendahuluan

Kimia Farma merupakan perusahaan farmasi ternama di Indonesia yang telah beroperasi selama lebih dari 60 tahun. Sebagai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kimia Farma rutin menyajikan laporan keuangan setiap tahunnya. Salah satu laporan keuangan yang mencakup kinerja perusahaan selama tahun 2018 adalah Laporan Keuangan Kimia Farma 2018. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara singkat tentang pertumbuhan perusahaan yang tercatat dalam laporan tersebut.

Pertumbuhan Penjualan

Menurut Laporan Keuangan Kimia Farma 2018, perusahaan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 12,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan Kimia Farma berasal dari beberapa segmen, yaitu farmasi, alat kesehatan, dan klinik. Segmen farmasi menjadi kontributor terbesar pada pendapatan Kimia Farma, mencapai 93,5% dari total pendapatan.

Pertumbuhan Laba Bersih

Pencapaian pertumbuhan penjualan yang cukup signifikan turut berdampak pada pertumbuhan laba bersih Kimia Farma. Tercatat, laba bersih Kimia Farma tumbuh sebesar 34,1% pada tahun 2018. Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh peningkatan penjualan dan pengendalian biaya yang baik.

Investasi dan Ekspansi

Selain fokus pada pertumbuhan pendapatan dan laba, Kimia Farma juga gencar melakukan investasi dan ekspansi bisnisnya. Pada tahun 2018, perusahaan melakukan beberapa aksi korporasi, seperti akuisisi saham PT Bintang Toedjoe dan PT Merck Tbk yang menjadi anak perusahaan Kimia Farma. Selain itu, Kimia Farma juga melakukan pengembangan bisnis di sektor farmasi dan alat kesehatan melalui pembukaan beberapa gerai baru di berbagai kota di Indonesia.

Kendala dalam Bisnis

Meskipun berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan, Kimia Farma juga mengalami beberapa kendala dalam bisnisnya. Salah satu kendala yang tercatat di dalam Laporan Keuangan Kimia Farma 2018 adalah meningkatnya biaya bunga dan amortisasi. Biaya bunga dan amortisasi meningkat sebesar 18,2% dibandingkan tahun sebelumnya, yang turut mempengaruhi kinerja perusahaan.

Kesimpulan

Laporan Keuangan Kimia Farma 2018 menunjukkan pencapaian yang cukup baik bagi perusahaan farmasi ternama di Indonesia ini. Pertumbuhan penjualan yang signifikan, pertumbuhan laba bersih, serta investasi dan ekspansi yang dilakukan oleh Kimia Farma menunjukkan bahwa perusahaan ini tetap konsisten dalam mengembangkan bisnisnya. Meskipun begitu, kendala yang dihadapi oleh Kimia Farma juga perlu menjadi perhatian dalam mengelola bisnis ke depannya.