Jawaban Latihan 5.3 Kimia Kelas 11

Latihan Soal Dan Kunci Jawaban Uas Kimia Kelas 11 Sma Sederajat
Latihan Soal Dan Kunci Jawaban Uas Kimia Kelas 11 Sma Sederajat from mobillegends.net

Pengenalan

Latihan 5.3 Kimia Kelas 11 adalah salah satu latihan yang diberikan oleh guru Kimia di kelas 11. Latihan ini mencakup berbagai topik termasuk sifat koligatif larutan, tekanan osmotik, dan pengaruh konsentrasi terhadap tekanan osmotik.

Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat yang tergantung pada jumlah partikel dalam larutan. Beberapa contoh sifat koligatif larutan adalah penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, dan penurunan titik beku. Sifat koligatif larutan dapat dihitung dengan menggunakan rumus tertentu.

Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan oleh larutan pada membran semipermeabel. Tekanan osmotik dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang melibatkan konsentrasi larutan dan konstanta osmotik.

Pengaruh Konsentrasi Terhadap Tekanan Osmotik

Pengaruh konsentrasi terhadap tekanan osmotik dapat dijelaskan dengan hukum osmosis. Hukum osmosis menyatakan bahwa air akan mengalir dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel.

Jawaban Latihan 5.3 Kimia Kelas 11

Berikut adalah jawaban dari latihan 5.3 Kimia Kelas 11: 1. Sifat koligatif larutan yang paling terlihat dalam kehidupan sehari-hari adalah penurunan titik beku. Contoh dari sifat ini adalah es batu yang ditaruh di dalam larutan gula. Es batu akan meleleh lebih cepat di dalam larutan gula karena titik beku larutan gula lebih rendah daripada air murni. 2. Tekanan osmotik larutan gula dengan konsentrasi 0,1 mol/L adalah sebesar 2,43 atm. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus tekanan osmotik: Π = iMRT, di mana Π adalah tekanan osmotik, i adalah faktor vant Hoff, M adalah konsentrasi larutan, R adalah konstanta gas, dan T adalah suhu dalam Kelvin. 3. Hukum osmosis menyatakan bahwa air akan mengalir dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel. Hal ini dapat diamati dalam proses osmosis pada sel. Ketika sel ditempatkan di dalam larutan hipertonik, air akan mengalir keluar dari sel sehingga sel akan mengalami plasmolisis. 4. Tekanan osmotik larutan garam dengan konsentrasi 0,05 mol/L adalah sebesar 1,22 atm. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus tekanan osmotik: Π = iMRT, di mana Π adalah tekanan osmotik, i adalah faktor vant Hoff, M adalah konsentrasi larutan, R adalah konstanta gas, dan T adalah suhu dalam Kelvin. 5. Penurunan tekanan uap adalah salah satu sifat koligatif larutan. Sifat ini menyatakan bahwa tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada tekanan uap air murni pada suhu yang sama. Penurunan tekanan uap dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ΔP = P° – P, di mana ΔP adalah penurunan tekanan uap, P° adalah tekanan uap air murni, dan P adalah tekanan uap larutan. 6. Peningkatan titik didih adalah salah satu sifat koligatif larutan. Sifat ini menyatakan bahwa titik didih larutan akan lebih tinggi daripada titik didih air murni pada tekanan yang sama. Peningkatan titik didih dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ΔTb = Kbm, di mana ΔTb adalah peningkatan titik didih, Kb adalah konstanta ebullioskopik, dan m adalah molalitas larutan. 7. Tekanan osmotik larutan sukrosa dengan konsentrasi 0,05 mol/L adalah sebesar 1,22 atm. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus tekanan osmotik: Π = iMRT, di mana Π adalah tekanan osmotik, i adalah faktor vant Hoff, M adalah konsentrasi larutan, R adalah konstanta gas, dan T adalah suhu dalam Kelvin. 8. Penurunan titik beku adalah salah satu sifat koligatif larutan. Sifat ini menyatakan bahwa titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku air murni pada tekanan yang sama. Penurunan titik beku dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ΔTf = Kfm, di mana ΔTf adalah penurunan titik beku, Kf adalah konstanta kriometrik, dan m adalah molalitas larutan. 9. Untuk menentukan faktor vant Hoff suatu zat, dapat digunakan rumus: i = (ΔTb/ Kb) + 1, di mana i adalah faktor vant Hoff, ΔTb adalah peningkatan titik didih larutan, dan Kb adalah konstanta ebullioskopik. 10. Hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan uap campuran dua zat dapat dihitung dengan menggunakan rumus: P = x1P1° + x2P2°, di mana P adalah tekanan uap campuran, x1 dan x2 adalah fraksi mol zat 1 dan zat 2, dan P1° dan P2° adalah tekanan uap masing-masing zat murni.