Pengenalan
Raksa adalah unsur kimia dengan simbol Hg dan nomor atom 80 dalam tabel periodik. Raksa dikenal sebagai logam cair dan ditemukan dalam bentuk alami di lingkungan. Selain itu, raksa juga digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan medis, seperti termometer dan lampu neon. Namun, seringkali muncul pertanyaan, “apakah raksa termasuk konduktor atau isolator?”
Raksa Sebagai Konduktor
Konduktor adalah bahan yang mampu mengalirkan arus listrik dengan mudah. Logam umumnya merupakan konduktor yang baik, dan raksa termasuk dalam kategori ini. Raksa dapat mengalirkan listrik dengan sangat baik, bahkan ketika diletakkan dalam bentuk cair.
Raksa Sebagai Isolator
Isolator, di sisi lain, adalah bahan yang tidak dapat mengalirkan arus listrik dengan mudah. Contoh isolator termasuk plastik dan kaca. Meskipun raksa bukanlah isolator, namun ketika raksa teroksidasi menjadi garam merkuri, ia akan menjadi isolator yang baik.
Penggunaan Raksa Sebagai Konduktor
Karena raksa merupakan konduktor yang baik, ia digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan medis. Raksa digunakan dalam termometer raksa, lampu neon, dan dioda. Selain itu, raksa juga digunakan dalam proses elektroplating.
Penggunaan Raksa Sebagai Isolator
Saat raksa teroksidasi menjadi garam merkuri, ia menjadi isolator yang baik. Oleh karena itu, raksa digunakan dalam pembuatan elektroda untuk memeriksa pH larutan. Elektroda ini menggunakan lapisan raksa yang telah teroksidasi untuk mengukur pH larutan.
Bahaya Raksa
Meskipun raksa memiliki kegunaan yang penting dalam berbagai aplikasi industri dan medis, namun ia juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Raksa dapat merusak sistem saraf, ginjal, dan otak. Oleh karena itu, penggunaan raksa harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam jumlah yang terbatas.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, raksa termasuk ke dalam konduktor karena mampu mengalirkan listrik dengan baik. Namun, ketika teroksidasi, raksa akan menjadi isolator yang baik. Penggunaan raksa harus dilakukan dengan hati-hati karena ia dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, penggunaan raksa harus dilakukan sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan.