Pengenalan Metanol
Metanol atau biasa dikenal dengan nama alkohol metil adalah senyawa organik yang memiliki rumus kimia CH3OH. Metanol merupakan alkohol paling sederhana dan biasanya digunakan sebagai bahan baku dalam produksi formaldehida, asam asetat, dan bahan bakar alternatif.
Sifat Fisika Kimia Metanol
Metanol memiliki sifat fisika kimia yang berbeda-beda tergantung pada kondisi lingkungan yang ada. Berikut beberapa sifat fisika kimia metanol yang perlu diketahui:
Sifat Fisika Metanol
Titik Lebur dan Titik Didih
Titik lebur metanol adalah -97,8°C dan titik didihnya adalah 64,7°C. Karena memiliki titik didih yang rendah, metanol sering digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan solven dalam industri.
Viskositas
Viskositas metanol pada suhu 20°C adalah 0,54 mPa.s. Viskositas ini membuat metanol mudah mengalir dan digunakan sebagai pelarut dalam produksi cat dan tinta.
Konduktivitas Termal dan Listrik
Konduktivitas termal metanol pada suhu 25°C adalah 0,2 W/m.K dan konduktivitas listriknya adalah 4,5 x 10^-10 S/m. Konduktivitas ini membuat metanol digunakan dalam produksi pendingin untuk mesin-mesin industri.
Sifat Kimia Metanol
Kestabilan Kimia
Metanol mudah teroksidasi di udara dan terurai menjadi formaldehida dan asam format. Karena sifat ini, metanol harus disimpan dalam wadah tertutup rapat dan dihindari dari paparan sinar matahari.
Reaksi Kimia
Metanol dapat bereaksi dengan asam sulfat membentuk metil asetat dan air. Selain itu, metanol juga digunakan dalam produksi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi.
Toksikologi
Metanol sangat beracun dan dapat menyebabkan kerusakan saraf, ginjal, dan hati jika terhirup atau tertelan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penggunaan metanol harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kesimpulan
Metanol memiliki sifat fisika kimia yang berbeda-beda dan berguna dalam berbagai aplikasi industri. Namun, penggunaan metanol harus dilakukan dengan hati-hati karena sifatnya yang sangat beracun bagi manusia.