Kandungan Bahan Kimia Dalam Deterjen Rinso

is this true? omg...
is this true? omg… from forum.lowyat.net

Pengenalan

Deterjen Rinso adalah salah satu merek deterjen yang sangat populer di Indonesia. Deterjen ini memiliki berbagai macam varian dan kemasan, seperti Rinso Matic, Rinso Bubuk, dan Rinso Cair. Namun, tahukah Anda bahwa deterjen Rinso mengandung bahan kimia tertentu yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang kandungan bahan kimia dalam deterjen Rinso.

Bahan Kimia dalam Deterjen Rinso

Deterjen Rinso mengandung beberapa bahan kimia, di antaranya adalah surfaktan, enzim, pewarna, dan pewangi. Surfaktan adalah bahan kimia yang berfungsi untuk mengurangi tegangan permukaan air dan membantu penghilangan kotoran dari pakaian. Enzim adalah bahan kimia yang berfungsi untuk memecah noda pada pakaian. Pewarna dan pewangi digunakan untuk memberikan warna dan aroma pada deterjen.

Bahan Kimia Berbahaya dalam Deterjen Rinso

Namun, ada beberapa bahan kimia dalam deterjen Rinso yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Salah satunya adalah fosfat, yang digunakan sebagai pengembang dan pemutih pada deterjen. Fosfat dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan di air dan memperburuk kualitas air. Selain itu, fosfat juga dapat menyebabkan gangguan hormon dan kerusakan ginjal pada manusia.

Bahan Pengganti yang Aman

Untuk mengurangi dampak bahan kimia berbahaya pada kesehatan dan lingkungan, produsen deterjen telah mengembangkan bahan pengganti yang aman. Bahan pengganti yang aman adalah bahan yang tidak mengandung fosfat dan bahan kimia berbahaya lainnya. Beberapa merek deterjen yang menggunakan bahan pengganti yang aman adalah Ecover, Seventh Generation, dan Method.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang kandungan bahan kimia dalam deterjen Rinso. Deterjen Rinso mengandung bahan kimia seperti surfaktan, enzim, pewarna, dan pewangi. Namun, ada juga bahan kimia berbahaya seperti fosfat yang dapat menyebabkan gangguan hormon dan kerusakan ginjal. Untuk mengurangi dampak bahan kimia berbahaya pada kesehatan dan lingkungan, produsen deterjen telah mengembangkan bahan pengganti yang aman. Oleh karena itu, kita harus lebih selektif dalam memilih deterjen yang aman dan ramah lingkungan.